>
>
>
Negara Penyumbang Wisatawan Terbanyak ke Bali dari 2014-2023

Negara Penyumbang Wisatawan Terbanyak ke Bali dari 2014-2023

countries visit bali the most
countries visit bali the most
Daftar Isi
Lebih dari 39 juta wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke Bali dalam rentang waktu 2014-2023. Ketahui negara mana yang menjadi penyumbang wisatawan terbanyak.

Dalam kurun 9 tahun terakhir, antara tahun 2014 hingga 2023, lebih dari 39 juta wisatawan dari seluruh dunia telah berkunjung ke Bali untuk menikmati racikan unik antara keindahan alam, warisan budaya, dan juga fasilitas terkini yang modern. 

Bali dengan iklim tropisnya, pantai yang tiada duanya, kultur yang menarik, dan pemandangan yang indah, tidak heran jika Bali (selalu) menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia.

Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat dengan membagi setiap negara berdasarkan wilayahnya dan kita akan mengetahui negara mana yang secara teratur menyediakan wisatawannya ke Bali dari waktu ke waktu.

Total Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali dari 2014-2023

Total KunjunganTingkat Pertumbuhan
20143,766,63814.89%
20154,001,8356.24%
20164,927,93723.14%
20175,697,73915.62%
20186,070,4736.54%
20196,275,2103.37%
20201,069,473-82.96%
202151-100.00%
20222,155,747102%
20235,273,258144.61%
Total Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali dari 2014-2023

Bali mengalami pertumbuhan pariwisata asing yang substansial dari tahun 2014 hingga 2019, diikuti dengan penurunan tajam akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020 dan 2021. Pada 2 tahun berikutnya (2022-2023), pariwisata Bali kembali menunjukkan taringnya, meskipun belum bisa menyamai tingkat kunjungan saat sebelum pandemi.

Dari tahun 2014 hingga 2019, terdapat peningkatan yang konsisten dalam jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Bali, dengan tingkat pertumbuhan berkisar antara 3,37% hingga 23,14%. Puncak kunjungan wisatawan mancanegara terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah wisatawan mencapai hingga lebih dari 6,27 juta kunjungan.

Pandemi global sangat berdampak pada pariwisata Bali pada tahun 2020, yang mengakibatkan penurunan dramatis sebesar 82,96% pada jumlah wisatawan dibandingkan tahun 2019. Situasi semakin memburuk pada tahun 2021, dengan hanya total 51 wisatawan yang mengunjungi Bali, yang mengindikasikan mati surinya pariwisata internasional.

Pada tahun 2022, terjadi pemulihan pariwisata yang signifikan dengan lonjakan kunjungan yang sangat besar, mencapai lebih dari 2,15 juta wisatawan. Pemulihan ini berlanjut hingga tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan 144,61%, mencapai lebih dari 5,27 juta wisatawan, meskipun masih di bawah pencapaian sebelum pandemi pada tahun 2019.

10 Negara yang Penyumbang Wisatawan Terbanyak ke Bali dari Tahun 2014-2023

NomorKebangsaanTotal Kunjungan
1Australia8,703,280
2Tiongkok6,585,337
3India2,071,281
4Inggris1,743,123
5United States of America1,523,022
6Malaysia1,467,599
7Prancis1,337,396
8Korea Selatan1,293,148
9Singapura1,282,146
10Jerman1,258,146
10 Negara yang Penyumbang Wisatawan Terbanyak ke Bali dari Tahun 2014-2023

Australia dan Tiongkok menjadi dua pangsa pasar terpenting bagi pariwisata Bali. Australia yang memimpin dengan 8,7 juta pengunjung dari 2014-2023, hampir 2,1 juta lebih banyak dibandingkan dengan Cina yang berada di peringkat kedua dengan 6,6 juta pengunjung.

Dengan tingkat kenaikan jumlah kunjungan yang stabil dari tahun ke tahun, India telah menjadi pangsa pasar pariwisata Bali yang signifikan dengan mencatatkan total lebih dari 2 juta pengunjung dari 2014-2023, menjadikannya sumber wisatawan terbesar ketiga.

Sedangkan dari belahan benua biru Eropa, Inggris, Perancis, dan Jerman menjadi kontributor utamanya, dengan total sekitar 4,3 juta pengunjung. Inggris memimpin di antara negara-negara Eropa, diikuti berturut-turut oleh Perancis dan Jerman.

Malaysia, Korea Selatan, dan Singapura secara kolektif menyumbangkan sekitar 4 juta pengunjung. Hal ini menunjukkan kedekatan regional dan kultur yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari 3 negara ini..

Amerika Serikat mencatatkan 1,5 juta pengunjung, menunjukkan pesona Bali yang kuat bagi wisatawan dari Amerika Utara terlepas dari jarak yang jauh antara Amerika dan Indonesia.

Data Statistik Negara yang Berkunjung ke Bali dari tahun 2014-2023 berdasarkan Regional Wilayah

Wisatawan asal Negara ASEAN (Asia Tenggara)

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1Malaysia223,205190,381178,377165,396194,760185,25631,587N/A91,064207,573
2Philippines32,72733,90639,41147,81588,344106,87516,642N/A30,427N/A
3Singapura178,174146,660135,902124,779144,549163,32723,463N/A129,089236,203
4Thailand30,24728,21431,82833,73647,36761,0897,208N/A19,025N/A
5Negara Lain19,13423,82530,9107,53878,70896,96222,067N/A68,164N/A
Total483,487422,986416,428379,264553,728613,509100,967N/A337,769443,776
Tingkat PertumbuhanN/A-12.51%-1.55%-8.92%46.00%10.80%-83.54%N/A234.53%31.38%
Wisatawan asal Negara ASEAN (Asia Tenggara) dari 2014-2023

Secara umum terjadi penurunan jumlah pengunjung dari Asia Tenggara ke Bali dari tahun 2014 hingga 2017, dengan setiap tahun menunjukkan tingkat pertumbuhan negatif.

Fase pemulihan dan pertumbuhan yang signifikan terjadi pada tahun 2018 dan 2019, dengan puncaknya pada tahun 2019 yang mencatatkan 613.509 pengunjung dari negara-negara ASEAN. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 46% tercatat pada tahun 2018.

Pandemi menyebabkan penurunan drastis jumlah pengunjung asal negara Asia Tenggara di tahun 2020, dengan penurunan sebesar -83,54%. Tidak ada data yang tersedia untuk tahun 2021, yang mengindikasikan terhentinya geliat industri pariwisata Bali dan dunia.

Data tahun 2022 menunjukkan pemulihan pariwisata Bali secara signifikan dengan peningkatan sebesar 234,53%, berlanjut ke tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan 31,38%, meskipun total pengunjung pada tahun 2023 (443.776) belum menyamai pencapaian sebelum pandemi.

Malaysia

Mencatatkan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2014 dengan 223.205 pengunjung, diikuti fluktuasi jumlah kunjungan dari 2015 hingga tahun 2019. Penurunan tajam terjadi pada tahun 2020, diikuti recovery kunjungan pada tahun 2022 dan pada tahun 2023 mencapai 207.573 kunjungan.

Filipina

Pertumbuhan yang stabil dicatat oleh pengunjung asal Filipina, dari 32.727 pada tahun 2014 menjadi 106.875 pada tahun 2019. Seperti yang lainnya, penurunan yang signifikan pada tahun 2020 menjadi 16.642, kemudian diikuti pemulihan parsial pada tahun 2022.

Singapura

Menunjukkan penurunan jumlah kunjungan dari 178.174 di tahun 2014 menjadi 124.779 di tahun 2017, tren pemulihan dimulai pada tahun 2018, mencapai 163.327 di tahun 2019, penurunan di tahun 2020, pemulihan yang signifikan di tahun 2022 dan puncaknya di tahun 2023 di angka 236.203.

Thailand

Dengan fluktuasi dari tahun 2014 hingga 2017, Thailand mencatatkan jumlah wisatawan terbanyaknya sebesar 61.089 kunjungan pada tahun 2019, penurunan tajam pada tahun 2020, diikuti pemulihan parsial pada tahun 2022.

Wisatawan dari Asia (tidak termasuk Negara ASEAN)

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1Hongkong35,55238,98042,09635,38338,8504,602N/AN/A6N/A
2India88,049119,304180,770264,516353,894374,04368,199N/A182,091440,415
3Jepang217,159228,185232,151249,399261,666257,95948,800N/A19,366N/A
4Korea Selatan145,498152,866143,084161,765143,581213,35642,856N/A63,353226,789
5Taiwan113,132124,593124,095110,769106,058107,19918,435N/A7,460N/A
6Tiongkok585,922688,469975,1521,356,4121,361,5121,186,057118,617N/A33,085280,111
7Negara Lain51,50472,598142,54415,432145,059177,94537,340N/A48,095N/A
Total1,236,8161,424,9951,839,8922,193,6762,410,6202,321,161334,247N/A353,456947,315
Tingkat PertumbuhanN/A15.21%29.12%19.23%9.89%-3.71%-85.60%N/A5.75%168.01%
Wisatawan dari Asia (tidak termasuk Negara ASEAN) dari 2014-2023

Terdapat peningkatan yang konsisten pada pengunjung dari negara-negara Asia dari tahun 2014 hingga 2018, dengan puncaknya pada tahun 2016 (pertumbuhan total sebesar 29,12%) dan 2017 (pertumbuhan total sebesar 19,23%). Jumlah pengunjung tertinggi tercatat pada tahun 2018 dengan 2.410.620 orang.

Terjadi sedikit penurunan pada tahun 2019 dengan tingkat pertumbuhan -3,71%, sehingga totalnya menjadi 2.321.161 pengunjung.

Pandemi menyebabkan penurunan pengunjung sebesar -85,60% pada tahun 2020, dengan hanya 334.247 pengunjung. Tidak ada data untuk tahun 2021, yang menunjukkan dampak pandemi yang sangat besar terhadap industri pariwisata.

Pemulihan kunjungan asal negara-negara Asia dimulai pada tahun 2022 dengan tingkat pertumbuhan 5,75%, dengan total 353.456 pengunjung. Pemulihan ini semakin cepat pada tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan 168,01%, mencapai 947.315 pengunjung, meskipun masih di bawah puncak sebelum pandemi.

Tiongkok

Pertumbuhan signifikan pengunjung asal Tiongkok ditunjukkan dari 585.922 pada tahun 2014 menjadi 1.361.512 pada tahun 2018, mengalami sedikit penurunan menjadi 1.186.057 pada tahun 2019, diikuti penurunan tajam menjadi 118.617 pada tahun 2020, pemulihan minimal pada tahun 2022, dan peningkatan substansial menjadi 280.111 pada tahun 2023.

India

Pengunjung asal India menunjukkan peningkatan stabil dari 88.049 pada tahun 2014 menjadi 374.043 pada tahun 2019, penurunan yang signifikan menjadi 68.199 pada tahun 2020, pemulihan menjadi 182.091 pada tahun 2022, dan mencapai puncaknya pada 440.415 pada tahun 2023.

Jepang

Peningkatan bertahap dari 217.159 pada tahun 2014 menjadi 261.666 pada tahun 2018, mengalami sedikit penurunan menjadi 257.959 pada tahun 2019, diikuti penurunan tajam menjadi 48.800 pada tahun 2020, peningkatan jumlah kunjungan pada tahun 2022 bisa dikatakan masih sangat minim.

Korea Selatan

Jumlah kunjungan wisman asal Korea Selatan meningkat dari 145.498 di tahun 2014 menjadi 213.356 pada tahun 2019. Mengalami penurunan tajam menjadi 42.856 pada tahun 2020, jumlah pengunjung Korsel mengalami pemulihan menjadi 63.353 pada tahun 2022, dan pada puncaknya mencapai 226.789 kunjungan pada tahun 2023.

Hong Kong

Berfluktuasi antara 35.552 pada tahun 2014 dan 38.850 pada tahun 2018, penurunan signifikan menjadi 4.602 pada tahun 2019, hampir nol kunjungan selama pandemi, dan hanya mencatatkan 6 pengunjung pada tahun 2022.

Taiwan

Berfluktuasi dari 113.132 pada tahun 2014 menjadi 124.593 pada tahun 2015, kemudian mengalami sedikit penurunan pada tahun-tahun berikutnya, kemudian diikuti penurunan tajam menjadi 18.435 pada tahun 2020, jumlah pengunjung Taiwan dikatakan masih belum kembali normal pada tahun 2022.

Wisatawan Asal Amerika

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1United States of America111,610133,763169,288189,814236,578276,85947,996N/A108,131248,983
2Canada37,53245,0791,89989166,61973,69016,706N/A24,330N/A
3Negara Lain28,79835,67613,18624259,16064,88614,308N/A23,852N/A
Total177,940214,518184,373190,947362,357415,43579,010N/A156,313248,983
Tingkat PertumbuhanN/A20.56%-14.05%3.57%89.77%14.65%-80.98%N/A97.84%59.28%
Wisatawan dari Amerika dari 2014-2023

Data ini menunjukkan tren pertumbuhan pengunjung dari negara-negara Amerika ke Bali dari tahun 2014 hingga 2019, diikuti oleh penurunan drastis akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020. 

Pemulihan dimulai pada tahun 2022 dan berlanjut dengan kuat hingga tahun 2023, dengan Amerika Serikat menunjukkan pemulihan yang paling substansial di antara negara-negara benua Amerika yang lain. Namun, jumlah total pengunjung pada tahun 2023 masih di bawah puncak sebelum pandemi pada tahun 2019.

Amerika Serikat

Pengunjung asal Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang konsisten hingga tahun 2019, pemulihan yang signifikan pasca pandemi dengan peningkatan yang kuat pada tahun 2023 dengan 248.983 kunjungan.

Kanada

Data pengunjung asal Kanada bisa dikatakan sangat fluktuatif dengan pertumbuhan paling signifikan pada tahun 2018 dengan 89.77%, diikuti dengan penurunan tajam pada tahun 2020 dan pemulihan parsial pada tahun 2022.

Negara-negara lain di Wilayah Amerika

Sedangkan untuk negara-negara Amerika yang lain menunjukkan pertumbuhan yang stabil hingga 2019, diikuti penurunan tajam pada 2020, dan pemulihan parsial pada 2022.

Wisatawan dari Eropa

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1Prancis128,288131,451164,723176,710195,734206,94129,786N/A95,510208,253
2Jerman105,467120,347153,425176,470185,863196,77429,557N/A94,516195,727
3Belanda76,08281,92995,449101,241108,429116,33022,474N/A55,730N/A
4Inggris127,013167,628218,928240,633270,789287,20147,680N/A126,892256,359
5Rusia72,12751,87366,74494,331111,610143,21157,817N/A57,860N/A
6Negara Lain227,211289,208452,656885,932533,661530,450112,950N/A215,109N/A
Total736,188842,4361,151,9251,675,3171,406,0861,480,907300,264N/A645,617660,339
Tingkat PertumbuhanN/A14.43%36.74%45.44%-16.07%5.32%-79.72%N/A115.02%2.28%
Wisatawan dari Eropa dari 2014-2023

Data diatas menunjukkan tren pertumbuhan positif pada pengunjung dari negara-negara Eropa ke Bali dari tahun 2014 hingga 2017, diikuti oleh periode fluktuasi dan penurunan pada tahun 2018. Pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan dramatis pada tahun 2020, tetapi 2 tahun berikutnya (2022-2023) menunjukkan tren recovery yang cukup menggembirakan, dengan jumlah pengunjung yang mendekati tingkat sebelum pandemi untuk beberapa negara. 

Secara keseluruhan, pemulihannya cukup kuat, terutama dari negara-negara utama seperti Prancis, Jerman, dan Inggris.

Prancis

Pengunjung asal Prancis mencatatkan pertumbuhan positif dari 128.288 pada tahun 2014 menjadi 206.941 pada tahun 2019. Penurunan tajam menjadi 29.786 terjadi pada tahun 2020. Diikuti pemulihan yang signifikan menjadi 95.510 pada tahun 2022, dan peningkatan yang melebihi kunjungan pada tahun 2019, menjadi 208.253 pada tahun 2023.

Jerman

Meningkat dari 105.467 pada tahun 2014, pengunjung asal Jerman mencatatkan 196.774 kunjungan pada tahun 2019. Turun menjadi 29.557 pada tahun 2020, wisman asal Jerman menunjukkan pemulihan menjadi 94.516 pada tahun 2022, dan mencapai 195.727 pada tahun 2023.

Belanda

Wisman asal Belanda menunjukkan peningkatan yang cukup stabil dari 76.082 pada tahun 2014 menjadi 116.330 pada tahun 2019. Penurunan tajam menjadi 22.474 dicatatkan pada tahun 2020. Pasca pandemi, wisman asal negeri kincir angin ini mengalami pemulihan parsial menjadi 55.730 pada tahun 2022.

Inggris

Pengunjung dari Inggris mencatatkan pertumbuhan dari 127.013 pada tahun 2014 menjadi 287.201 pada tahun 2019. Turun di angka 47.680 pada tahun 2020, kunjungan wisman asal Inggris menunjukkan pemulihan menjadi 126.892 pada tahun 2022, dan 256.359 pada tahun 2023.

Rusia

Mengalami fluktuasi pasang surut kunjungan dari 72.127 pada tahun 2014 menjadi 143.211 pada tahun 2019. Pengunjung asal Rusia turun menjadi 57.817 pada tahun 2020, pasca pandemi, wisatawan asal Rusia ini mencatatkan sedikit perbaikan pada tahun 2022 dengan 57.860 pengunjung.

Wisatawan dari Oseania

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1Australia988,786966,8691,117,9331,062,0391,169,2151,241,128226,945N/A605,9551,324,410
2New Zealand58,14268,6651,960807111,967132,56616,961N/A38,829N/A
3Negara Lain3,4946,46782,91291,7041,705321N/A341N/A
Total1,050,4221,042,0011,202,8051,062,8551,282,8861,375,399244,227N/A645,1251,324,410
Tingkat PertumbuhanN/A-0.80%15.43%-11.64%20.70%7.21%-82.24%N/A164.15%105.30%
Wisatawan dari Oseania dari 2014-2023

Data diatas menunjukkan peningkatan yang stabil pada pengunjung dari negara-negara Oseania ke Bali hingga tahun 2019, diikuti dengan penurunan tajam akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Pemulihan pasca pandemi berjalan dengan baik, dengan angka tahun 2023 menunjukkan kebangkitan yang signifikan, terutama didorong oleh pengunjung dari Australia. 

Tingkat pertumbuhan pada tahun 2022 dan 2023 mencerminkan momentum pemulihan yang kuat, dengan total pengunjung pada tahun 2023 melampaui tingkat sebelum pandemi, yang mengindikasikan sektor pariwisata yang tangguh dan pulih dari Oseania ke Bali.

Australia

Tercatat kontribusi pengunjung asal Australia yang stabil dari 988.786 pada tahun 2014 menjadi 1.241.128 pada tahun 2019. Tercatat penurunan signifikan menjadi 226.945 pada tahun 2020. Pasca pandemi, pengunjung asal Australia menunjukkan pemulihan menjadi 605.955 pada tahun 2022 dan selanjutnya meningkat menjadi 1.324.410 pada tahun 2023.

Selandia Baru

Fluktuasi dengan kenaikan signifikan dari 58.142 pada tahun 2014 menjadi 132.566 pada tahun 2019. Penurunan tajam menjadi 16.961 pada tahun 2020. Pengunjung asal Selandia Baru menunjukkan pemulihan menjadi 38.829 pada tahun 2022.

Negara Lain di Oseania

Hanya tercatat jumlah pengunjung yang kecil dan fluktuatif, dengan puncak kecil tercatat pada tahun 2016 (82.912) dan kontribusi yang minim.

Wisatawan asal Afrika

NomorKebangsaan2014201520162017201820192020202120222023
1South Africa9,74413,9841636333,31839,7725,803N/A9,656N/A
2Other Africa Countries8,39313,8468,2357,90221,47829,0274,955N/A7,811N/A
Total18,13727,8308,3987,96554,79668,79910,758N/A17,467N/A
Tingkat PertumbuhanN/A53.44%-69.82%-5.16%587.96%25.55%-84.36%N/A62.36%N/A
Wisatawan asal Afrika dari 2014-2023

Data diatas menunjukkan tren fluktuatif kunjungan wisatawan dari negara-negara Afrika ke Bali, dengan puncaknya pada tahun 2019 yang diikuti oleh penurunan tajam akibat pandemi. Walaupun pemulihan pasca pandemi mulai terlihat, tetapi jumlah yang tercatat masih di bawah tingkat sebelum pandemi. 

Afrika Selatan

Jumlah pengunjung asal Afrika Selatan tergolong penuh fluktuasi, mulai dari 9.744 pada tahun 2014, mencapai puncaknya pada 39.772 pada tahun 2019, kemudian turun menjadi 5.803 pada tahun 2020. Tidak ada data untuk tahun 2021 dan 2023, sedikit recovery tercatat pada tahun 2022 sebanyak 9.656 kunjungan wisatawan asal Afrika Selatan.

Negara-negara Afrika Lainnya

Sedangkan jumlah pengunjung dari negara Afrika yang lain tercatat mulai dari 8.393 pada tahun 2014, dengan peningkatan signifikan menjadi 29.027 pada tahun 2019. Turun secara signifikan menjadi 4.955 pada tahun 2020 dan kemudian menunjukkan sedikit pemulihan menjadi 7.811 pada tahun 2022.

Kesimpulan

Sektor pariwisata Bali menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat dengan kontribusi yang signifikan dari Australia, Cina, dan pasar negara berkembang seperti India. 

Daya tarik yang beragam bagi wisatawan dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia menunjukkan pentingnya memenuhi preferensi wisatawan dan menjaga hubungan internasional yang kuat. 

Membidik pasar yang sedang berkembang seperti India dan Afrika bisa dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan industri pariwisata Bali. 

Untuk mempertahankan pertumbuhan pariwisata yang kuat, penting bagi pemilik vila di Bali untuk menjaga properti mereka dengan baik. Oleh karena itu, bekerja sama dengan Bali Management Villas dapat menjadi pilihan yang tepat. 

Daftarkan properti Anda sekarang dan dengan manajemen operasional dan pemasaran yang profesional, villa dan properti Anda akan dikelola dengan baik sekaligus menyediakan pengalaman yang luar biasa kepada tamu. 

Dengan bantuan Bali Management Villas, maka potensi properti Anda dapat dimaksimalkan dan turut berkontribusi pada perkembangan industri pariwisata di Bali yang sedang berkembang.


Penafian

Data yang diberikan dalam analisis ini didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat penulisan dan mungkin tidak sepenuhnya akurat atau terkini. 

Data ini tidak dapat diandalkan sebagai sumber informasi yang pasti dan mungkin mengandung kesalahan atau ketidakakuratan. Penting untuk memverifikasi informasi sebelum mengambil keputusan apapun berdasarkan informasi tersebut.

Beberapa data tidak tersedia dari sumbernya (Badan Pusat Statistik Bali), terutama untuk data kunjungan tahun 2021 karena BPS hanya mencatat total 51 pengunjung asing ke Bali tanpa rincian lebih lanjut.

Angka-angka dari tahun 2023 diambil dari data kumulatif yang telah dicatat oleh BPS pada statistiknya dari data pada bulan Desember 2023.

Karena tidak ada data yang komprehensif pada tahun 2021 untuk digunakan sebagai pembanding, maka angka pertumbuhan pada tahun 2022 dibandingkan dengan data pada tahun 2020.

Data source:

Armel Theurillat
General Manager di Bali Management Villas